Selasa, 17 April 2012

Kehamilan pada Skolioser

Menyikapi pertanyaan seputar skolioser yg takut, awam, hingga nyaris ga mau hamil, aku coba jawab disini aja yaa, include pertanyaan dari salah satu member MSI kita :
"Untuk ibu-ibu yg sudah pernah melahirkan tp dalam kondisi skoliosis tingkat parah, waktu hamil apa dokternya 2?? dokter kandungan sama dokter tulang?? ato cuma dokter kandungan aja?? hal yg harus dilakukan saat hamil utk menjaga tulang apa?? tks"

Pertama2, aku bukan ahli kedokteran ya, bukan juga org medis, tapi berdasarkan pengalaman pribadi melahirkan 3 anak lucu2 secara normal dan tanpa dijahit sepertinya "sesuatu" banget ya di kalangan skolioser :D, mengingat kondisiku melahirkan yg ketiga sudah 55 derajat.

Dampak besar memiliki skoliosis memang baru terasa berat saat hamil pertama, pangkal paha, atau biasa kita nunjuknya bagian panggul belakang linuuu luar binasa, sampai2 ga bisa bangun, hingga menjelang melahirkan, tapiii...ada kok kiatnya supaya ga terlalu menyakitkan saat bangun, dan bisa jalan2 normal lagi, yaitu dengan senam kaki sebelum bangun dari tempat tidur, gerak2an kaki berdasarkan gerakan senam hamil, kalo sakit saat mengangkat kaki ke atas ditopang aja dgn tangan.

Saya ketemu dokter tulang di pontianak setelah anak kedua berusia 1th lebih, dan sang dokter bukan ahli di bidang skoliosis jadinya ga jelas derajat kemiringannya udah berapa. Ketemu lagi dengan dokter ortopedi saat di bandung setelah minta rekomendasi RS tulang mana yg bgs di bdg ke teman2. Di sanalah baru ketahuan kalau derajat skoliosisku sudah 55 derajat, dan saat itu anak ketigaku baru berusia 2bln. Operasi satu2nya solusi untuk menghilangkan keluhan yg selama hamil, bbrp bln stlh melahirkan, dan saat beraktivitas cukup menyakitkan.

Sampai anak ke3, sama sekali ga ada konsultasi dengan dokter tulang, bahkan dokter kandungan pun ga memperhatikan kalo pasiennya skoliosis. Masalah pernapasan yg srg saya dengar cukup mengganggu temen2 skolioser, solusinya ga jauh2 kok, rajin2 aja latihan pernapasan, atur pernapasan saat sesak sedikit2, dan lebih efektif lagi buat yg muslim latihannya sambil mengaji, setiap bacaan dibaca dlm 1 napas semampunya, dan tarik napas lagi lalu baca lagi. Bagus banget buat yg sedang hamil dan menanti kelahiran.

Saat melahirkan, sama aja kok dengan org2 normal lainnya, soal masalah2 keluhan linu dan sakit itu bisa yaa diantisipasi dgn senam hamil, kalo proses melahirkan kita memang perlu pengaturan napas yg baik, dan buat mind set yg positif, jangan berpikiran yg buruk2, dan harus tenang. Kondisi panik dan takut kenapa2 malah bisa membahayakan sang bayi lhooo.

Bayi di dalam kandungan akan memposisikan dirinya senyaman mungkin sesukanya, meski akan selalu dlm posisi miring karena toh tulang kita juga miring :D, tapi alhamdulillah tanpa rekayasa manusiapun sang bayi akan dengan sendirinya menuju jalan lahir jika sudah waktunya dilahirkan. Sooo, don't panic!!

Tetaplah positif, karena dampaknya akan berpengaruh sangat baik pada kandungan, aku bisa, teman2 pun pasti bisa, usia anak2ku bedanya ga nyampe 2th semua, tapi bisa kaaan :), menyusui mereka dengan ASIpun bisa karena pikiran kitalah yg paling berperan untuk mengatakan "AKU BISA"

Aku dioperasi setelah bayi ketiga selesai ASIX, sedang lucu2nya, sedang belajar merangkak, tapi setelah operasi tidak bisa lagi lanjut menyusuinya, dan alhamdulillah saat dia belajar berjalan saya sudah siap menopangnya :)

Jadi jangan takut untuk hamil ya temen2, selalu ada jalan terbaik untuk kita, masalah kehamilan bicarakannya ke dokter kandungan aja, kalo soal tulangnya sendiri bicarakannya sama dokter tulang :), biasanya dokter tulang menyatakan ga ada masalah utk kita hamil, bahkan setelah dikoreksi sekalipun, karena ada juga skolioser yg menikah dan hamil pasca koreksi dan kabarnya dari dokter yang mengoperasiku, org itu sudah punya anak 3 :)


http://kerjanyaganes.tk

Jumat, 20 Januari 2012

10 Tanda Anda Harus Pindah Kerja

Oleh Lika Aprilia Samiadi | Yahoo She


Rata-rata jam kerja pegawai kantoran adalah 8 hingga 9 jam. Artinya, setiap hari, Anda menghabiskan sepertiga hidup Anda di kantor. Sia-sia sekali rasanya jika waktu sebanyak ini dihabiskan dengan mengeluh dan berbagai hal lain yang membuat Anda tak bahagia. Mungkin sudah saatnya Anda mengundurkan diri dan pindah kerja ke perusahaan lain, atau jadi pengusaha?

Jika Anda mengalami 10 hal berikut ini, tandanya Anda memang harus segera mengucap selamat tinggal pada rekan kerja.


1. Anda begitu membenci hari Senin
Merasa sedih saat weekend berakhir dan Senin kembali datang itu hal yang wajar. Tapi jika Anda membayangkan masuk kantor, bekerja, bertemu bos, bertemu rekan kerja, dan semua yang akan terjadi hari Senin, lalu Anda merasa muak, takut, bahkan stres, artinya Anda memang tak ingin berada di sana. Mungkin Anda hanya bertahan hanya demi punya pekerjaan? Tapi untuk apa menyiksa diri dan menghabiskan sepertiga hidup Anda di tempat yang Anda benci, sementara banyak orang lainnya yang menikmati pekerjaan mereka?

2. Anda bekerja tak dengan hati
Pekerjaan yang ideal adalah saat kita mengerjakan apa yang kita cintai. Memang tak semua orang seberuntung itu, tapi jika Anda mencintai pekerjaan Anda, melakukan aktivitas sehari-hari di kantor pun tak akan terasa berat. Bahkan jika pekerjaan Anda berat, Anda masih bisa bersenang-senang di kantor. Namun jika Anda mulai merasa terpaksa, atau bahkan benci, mengerjakan tugas di kantor, sampai Anda mencari-cari alasan untuk tak masuk kantor, untuk apa dilanjutkan?

3. Hubungan dengan bos tidak baik
Bos galak itu biasa. Yang harus diwaspadai adalah jika hubungan Anda dengan bos lebih buruk dibanding hubungan bos dengan rekan-rekan kerja Anda. Merupakan pertanda buruk pula jika Anda sampai harus menyelesaikan masalah Anda dengan bos lewat atasan bos Anda, atau lewat departemen SDM (HRD).

4. Kemampuan Anda tak dianggap
Anda lulusan S2 manajemen, namun di kantor ini Anda hanya diberi tugas mengerjakan hal-hal remeh. Berkali-kali Anda meminta naik jabatan atau diberi tanggung jawab lebih, namun permohonan itu tak pernah digubris. Jangan sia-siakan bakat dan potensi Anda untuk perusahaan yang tak menghargainya.

5. Masa depan perusahaan Anda tak jelas
Perusahaan Anda terlilit utang, beberapa departemen ditutup, sejumlah besar karyawan diberhentikan, gaji sudah tak dibayarkan selama dua bulan. Jika perusahaan diibaratkan perahu, segeralah Anda menyelamatkan diri sebelum ikut tenggelam.

6. Prinsip Anda dan perusahaan tak sejalan
Anda adalah orang yang sangat mencintai lingkungan, namun Anda bekerja di perusahaan yang dikenal suka mencemari lingkungan. Awalnya mungkin Anda masih bisa berkompromi, tapi jika hal ini tetap mengganggu Anda dan bahkan membuat Anda stres, carilah perusahaan lain yang sejalan dengan prinsip Anda.

7. Gaji Anda tak memadai
Biasanya fresh graduate alias yang baru lulus kuliah dan memiliki nol pengalaman masih mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah standar. Tapi itu pun seharusnya disertai catatan bahwa dalam setahun atau dua tahun akan ada kenaikan gaji. Jika usia Anda sudah lebih dari 27 tahun dan Anda masih digaji di bawah standar, padahal pekerjaan yang sama di perusahaan lain gajinya berkali lipat, saatnya Anda cari kesempatan lain. Tentu saja ini berlaku jika permintaan Anda untuk naik gaji tak pernah digubris.

8. Anda tak suka rekan-rekan kerja Anda
Pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menyenangkan jika dikerjakan bersama orang-orang yang Anda cintai. Bahkan rekan-rekan kerja bisa jadi alasan kita untuk bersemangat berangkat kerja di hari Senin. Tapi jika Anda tak punya teman dekat di kantor, atau sama sekali tak bergaul dengan mereka karena merasa tak cocok, makan siang selalu sendiri, rekan-rekan kerja memperlakukan Anda dengan tidak baik, dan Anda sering terlibat pertengkaran dengan rekan kerja, saatnya ucapkan selamat tinggal pada mereka.

9. Anda makan gaji buta
Yang Anda lakukan di kantor sebagian besar adalah browsing di internet yang tak berhubungan dengan pekerjaan, lalu nongkrong, lalu ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja, dan tak mengerjakan apapun. Enak memang, karena Anda tetap digaji meskipun Anda tak berkontribusi. Tapi ini artinya Anda "tak dianggap" oleh perusahaan. Anda produktif atau tidak, perusahaan tak peduli. Bahkan mungkin Anda tak masuk kantor pun tak ada pengaruhnya bagi keseluruhan alur kerja perusahaan. Waspadalah, bisa-bisa Anda didepak dari perusahaan karena larut dalam perilaku "makan gaji buta" ini.

10. Anda masih mencari-cari lowongan pekerjaan di tempat lain
Tak ada salahnya mencari tahu peluang dan kesempatan apa yang ada di luar sana. Namun jika sebagian besar waktu Anda dihabiskan dengan mencari lowongan kerja di internet, atau setiap bertemu teman Anda selalu berkata, "Ada lowongan nggak, di kantormu?", artinya Anda memang benar-benar ingin keluar dari perusahaan Anda. Ikutilah kata hati itu.



www.dbcn-kantorkedua.com/?id=ganestya

Blogroll

Label

Promo Terbaru

Promo Terbaru
Promo Reguler