Rabu, 23 Maret 2011

Aku Skoliosis Lhooo....(part 2)

selanjutnya....


Aku lulus SMA di tahun 2000 dan pergi ke bandung dengan mamahku untuk mengikuti bimbel (seumur2 ikut yang namanya les di luar sekolah baru kali ini boooo). Tinggal sementara di kosan tetehku di daerah cisitu lama, airnya kayak dari kulkas, dingiiiinnnn kayak dikasi es. Tujuan utamaku ingin masuk ITB, cadangan lain belum kepikiran. Lalu teringat janji dengan seorang teman di SMA untuk ikut ujian masuk STT Telkom (skr IT Telkom). Yaahh, iseng2, siapa tau berhadiah, hahahaha...
UMPTN aku lupa bawa penghapus, SPMB STT Telkom lulus. Yaahh....emang iseng2 berhadiah, hahaha...UMPTN gagal. Emang ga berjodoh dengan impianku sejak SD itu.
Selama kuliah, aku tidak pernah pedulikan punggungku, aktivitas sesukaku, ikut kegiatan apapun yang kumau, bahkan ikut masuk jadi anggota KSR di kampusku. Kegiatannya kebanyakan lari dan angkut2. Latihannya angkut2 tandu berisi orang beneran yang beratnya lebih2 berat dariku dari lantai 1 ke lantai 3, dan dari lantai 3 ke lantai 1, push up, bending, sit up, lari keliling lingkungan kampus bisa sampai 4 keliling, rappling (i love it!!!), SAR air (disuruh terjun ke air!!! wauuu ga bisa berenaaaagg!!! tapi demen bgt lama2, hehe, kan pake pelampung), navigasi darat (serunya tersesat di gunung!!! hahahaha), dan masih banyak lagi kegiatan seru lainnya. Dan pendidikannya, harus bawa2 ransel yang beratnya berkilo2, long march dari gunung puntang ke kampus, jalan kaki!!
Skoliku??? Baik-baik aja, ga pernah protes, sempet sih sesek banget waktu dipaksa lari naik gunung sambil bawa ransel, tapi yaa...kalo yakin bisa, pasti bisa. Habis tu di atas gunung langsung disuruh merayap, hehe...
Aku ga pernah tau istilah "derajat" dalam kebungkukanku, aku juga ga pernah memperhatikan diri sendiri sampe segimana bungkuknya aku dalam posisi santai. Mungkin hanya teman-temanku yang tau, mereka yang memperhatikanku, tapi ga pernah bertanya padaku perihal punggungku. Tapi pernah suatu kali, ada fotoku sedang duduk bersila sambil menulis waktu pendidikan lanjut, foto yang memperlihatkan betapa bungkuknya punggung kananku. Sangat parah, mungkin sudah lebih dari 40 derajat, atau 50? Foto itu diambil di tahun 2003 awal.
Mungkin mulai berasa punggungku sering pegal, triknya saat tidur aku ganjal punggung kananku dengan diary atau buku tipis dengan hardcover, atau kuganjal bantal dan banyak miring kanan. paginya aku siap beraktivitas kembali dengan segar. Pernahkah aku membicarakan perihal punggungku dan keluhanku pada orang lain? Alhamdulillah ngga. Bahkan pada sahabat2ku sendiri. Kecuali jika mereka bertanya, dan itupun pertanyaan standar, "Pit, punggungmu agak bungkuk ya?" kujawab "iya", "Kok bisa?" kujawab "nggak tau".
Aku menikmati masa-masa kuliahku dengan berbagai kegiatan yang menyibukkanku. Ga memikirkan kebungkukkanku, melakukan olahraga bahkan yang ekstrim dengan semangat dan senang hatiku, karena hanya dengan begitu aku bisa sehat, hanya dengan begitu aku jarang sakit, hanya dengan begitu aku lupa kalau aku "bungkuk". Karena aku juga punya teman-teman yang selalu membawaku ke arah positif, kalaupun ada yang negatif yaa bikin aku rada "gila" sedikit kali yaa, hehehe...tapi masih batas normal kok.
Olahraga itu baik untuk kesehatan. Kalau ga olahraga badan malah cepet pegel dan cepat lemas. Jangan karena skoliosis, olahraga menjadi sesuatu yang tabu untuk dilakukan. Memang tidak semua orang sama, tapi aku sendiri baik-baik saja melakukan semua itu, karena aku punya keyakinan, kalau aku akan baik-baik saja, dan aku mampu melakukannya, dan aku senang melakukannya. Jadi tukang angkut barang saat menjadi panitia pendidikan dasar KSR pun akan menjadi sangat menyenangkan, karena dilakukan bersama-sama, untuk kepentingan bersama, dan hasil yang positif. Skoliku tetap baik-baik saja. :)
Aku rindu push up, rappling, dan berenang dengan pelampung.....miss u all my friend...dan aku ga akan bisa lagi melakukannya....

to be continued, hehe....

0 komentar: